Berternak kambing merupakan kegiatan yang banyak dilakukan oleh orang orang desa. Hal ini karena di desa, segala kebutuhan terkait dengan ternak kambing dapat diperoleh secara mudah dan gratis. Alam masih mendukung kegiatan bertenak kambing ini sehingga kita tidak perlu repot-repot, misalnya saat harus mencarikan makanannya.
Pada sisi yang lainnya, beternak kambing merupakan sumber penghasilan dan pekerjaan bagi orang desa selain bertani atau bercocok tanam atau juga berkebun. Ini merupakan kegiatan yang integral sehingga masing-masing dapat saling mendukung. Dan, kegiatan ini merupakan kegiatan keluarga sehingga setiap personal yang ada di dalam keluarga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama terhadap ternak kambingnya.
Permasalahannya adalah bahwa pola berternak kambing yang mereka lakukan masih lah sederhana, tradisional sehingga segala langkahnya hanya lah mengikuti alur alamiah semata. Pada saat mereka memelihara, kambing itu yang diangon begitu saja.
Diangon artinya dilepaskan di lapangan berumput dan membiarkan kambing-kambing tersebut mencari makan sendiri. Pagi dilepaskan di lapangan, setelah siang atau bahkan menjelang sore kambing dibawa pulang.
Beternak pada dasarnya merupakan kegiatan yang lumrah atau wajar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di desa. Karena, secara lingkungan, desa memungkikan agar ternak dapat hidup dengan baik. Berbeda dengan di kota-kota besar. Tempat untuk beternak sudah "kalah" oleh rencana pembangunan gedung-gedung yang seolah tidak mengenal batasan.
Selain itu, apabila Anda berniat untuk menernakkan kambing dengan cara diangon, mengangonnya di desa adalah pilihan tepat. Pakan alami berupa rerumputan masih cukup banyak terdapat di sana. Sehingga, hewan ternak bisa makan sepuasnya.
Ternak kambing secara diangon memberikan kesenangan sendiri bagi Anda. Jika tidak percaya, coba saja sesekali pergi ke desa dan menjadi peternak kambing. Memperhatikan tingkah laku kambing akan menjadi kegiatan yang berbeda. Anda akan terkesima. Melakukan hal itu bisa sebagai sarana liburan yang menyenangkan.
Berternak Model Kandang
Jika Anda perhatikan, pola berternak kambing yang diterapkan para peternak, pola tradisional ini, hasilnya tidak dapat maksimal. Kita dapat melihat kenyataan bahwa kondisi kambing-kambing tersebut pertumbuhannya tidak dapat maksimal. Mereka memang tumbuh, tetapi tidak dapat maksimal. Tubuh mereka tidak gemuk dan kesehatan mereka sama sekali tidak terkontrol.
Seharusnya, kita memang sudah mulai berpikir untuk mengubah pola berternak angon dengan pola berternak ngandang Hal ini untuk lebih mengefektifkan kegiatan berternak kambing kita. Dengan pola berternak ngandang, maka tingkat pertumbuhan ternak kambing menjadi lebih maksimal. Hal ini karena kondisi kambing lebih terpantau dan terkontrol.
Oleh karena itulah, maka sebaiknya kita mulai membiasakan, bahkan memprogramkan peternakan dengan sistem kandang ini. Ternak yang kita pelihara mendapatkan perhatian ekstra sehingga makanan, kesehatan, dan segalanya kita berikan secara maksimal. Dengan pola pemeliharaan seperti ini, maka jelas ternak kambing lebih terawat.
Seperti yang Anda tahu, segala sesuatu pasti ada baik dan buruk. Pun demikian dengan beternak secara angon. Beternak cara angon dinilai menghasilkan ternak dengan kualitas yang buruk. Padahal, jika ditekuni, para peternak tersebut juga pastinya memberikan pakan yang terbaik untuk kambing-kambingnya. Peternak akan membawa kambing-kambingnya ke tempat yang banyak ditumbuhi rumput liar.
Beternak kambing secara angon juga bisa membantu para pemilik lahan yang kebetulan tidak sempat memotong rumput-rumput yang tumbuh di tanah kosongnya. Sehingga sebenarnya, ini adalah simbiosis mutualisme antara pemilik kambing dengan pemilik lahan. Hal-hal seperti ini umumnya terjadi di pedesaan.
Berternak model angon merupakan pola berternak yang paling lama, atau pola alamiah. Hal ini karena kita menyerahkan ternak kambing kita ke alam, lingkungan yang kita anggap mampu memberikan suplai makanan.Dengan cara seperti ini, maka peternak tidak perlu bingung mencarikan makanan sebab sejak pagi kambing sudah diletakkan di tanah lapang. Alam yang akan memberikan makanan dan segala kebutuhan lainnya.
Pada model berternak ngangon ini memang mengkondisikan peternak untuk selalu berhubungan dengan alam. Setiap pagi, peternak menggiring ternak kambingnya ke tanah lapang ataupun tempat-tempat lain yang kita pandang memenuhi kebutuhan makanan dan minum kambing.
Tempat berternak kambing jenis ini memang alamiah. Peternak tidak perlu menyediakan makanan di tempat kita angon Tetapi karena keterbatasan alam, seringkali tempat kita angon kehabisan makanan, rumput dan sebagainya sehingga hal tersebut mengharuskan peternak untuk selalu menemukan tempat dengan kondisi rumput yang memadai untuk ternak kambingnya. Terlebih jika peternak tersebut hidup di kota-kota besar. Perbandingan Berternak Kambing Kandang dan Angon
Tidak masalah jika kita mencoba memprogramkan berternak kambing sebagai kegiatan efektif masyarakat. Berdasarkan pola berternak yang sudah diuraikan di atas, maka setidaknya diketahui bahwa:
Berternak model angon
Pada model berternak ini mengandalkan kemampuan alam untuk menyediakan makanan secara langsung. Dalam hal ini, peternak kambing harus mencari tanah lapang yang banyak ditumbuhi tanaman yang dapat dikonsumsi oleh kambing.
Kadang kambing dilepaskan begitu saja di tempat tersebut, tetapi yang sering, kambing diikat dengan tali panjang. Dengan tali panjang ini, maka ternak kambing dapat menjangkau rumputan yang ada di sekitar dirinya. Untuk kebutuhan air minum, peternak dapat menyediakan secara tersendiri atau menempatkan ternak di dekat sumber air atau sungai.
Berternak model kandang
Model berternak ini memosisikan peternak sebagai pennyuplai kebutuhan ternaknya. Mereka harus mencarikan makanan, baik itu rumput ataupun makanan tambahan lainnya. Dengan cara inilah, maka ternak kambing tidak perlu mencari makanan sebab semuanya disediakan.
Dalam kondisi ini, maka perawatan ternak kambing menjadi lebih terkontrol dan terawat. Akibatnya, ternak dapat tumbuh lebih baik dan kesehatannya lebih terjamin. Pertumbuhan ternak dapat maksimal sebab mereka hanya menunggu makanan diberikan kepada peternaknya. Dan,peternak juga dapat memberikan banyak makanan tambahan yang mengarah pada peningkatan kualitas pertumbuhan dan kesehatannya.
Ketika memutuskan untuk beternak dengan cara kandang, Anda harus serta-merta mencarikan makanan terbaik untuk kambing. Jika di pedesaan, para pemilik ternak rela blusukan untuk mencari rumput bagi pakan ternaknya. Jangan lupa juga untuk memberikan vitamin yang memang dibutuhkan oleh kambing Anda. Karena jika tidak, apa bedanya dengan ternak kambing cara angon?
Berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa peternak secara ngandang jauh lebih efektif dan berhasil sebab ternak kambing kebutuhan hidupnya tersedia dan terjamin. Oleh karena itu lah, mulai sekarang kita alihkan pola berternak kambing kita dari angon ke pola ngandang saja.
Yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana menjual hasil-hasil ternak kambing yang dimiliki. Percuma jika ternak Anda berkualitas tetapi pemasarannya masih lemah. Jadi, dapat dipahami bahwa yang harus Anda ketahui dalam beternak selain memilih apakah cara kandang atau angon untuk beternak adalah bagaimana memasarkan kambing-kambing.
Pertimbangkan juga keuntungan serta kerugian yang didapat. Apakah sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Untuk memulai bisnis ternak kambing ini, tidak ada salahnya jika Anda terlebih dahulu mencari tahu segala macam informasi. Mulai dari penyakit kambing, berat kambing ideal, harga jual kambing, dan bagaimana perawatan yang baik terhadap hewan ternak tersebut.
Informasi yang Anda dapat bisa dari mana aja, tetapi, lebih baik jika bicarakan ini dengan sesama peternak kambing. Biasanya, informasi yang diberikan akan lebih valid. Karena, para peternak itu menghadapi kambing-kambingnya secara nyata.
Pada sisi yang lainnya, beternak kambing merupakan sumber penghasilan dan pekerjaan bagi orang desa selain bertani atau bercocok tanam atau juga berkebun. Ini merupakan kegiatan yang integral sehingga masing-masing dapat saling mendukung. Dan, kegiatan ini merupakan kegiatan keluarga sehingga setiap personal yang ada di dalam keluarga mempunyai kewajiban dan tanggung jawab yang sama terhadap ternak kambingnya.
Permasalahannya adalah bahwa pola berternak kambing yang mereka lakukan masih lah sederhana, tradisional sehingga segala langkahnya hanya lah mengikuti alur alamiah semata. Pada saat mereka memelihara, kambing itu yang diangon begitu saja.
Diangon artinya dilepaskan di lapangan berumput dan membiarkan kambing-kambing tersebut mencari makan sendiri. Pagi dilepaskan di lapangan, setelah siang atau bahkan menjelang sore kambing dibawa pulang.
Beternak pada dasarnya merupakan kegiatan yang lumrah atau wajar bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, khususnya mereka yang tinggal di desa. Karena, secara lingkungan, desa memungkikan agar ternak dapat hidup dengan baik. Berbeda dengan di kota-kota besar. Tempat untuk beternak sudah "kalah" oleh rencana pembangunan gedung-gedung yang seolah tidak mengenal batasan.
Selain itu, apabila Anda berniat untuk menernakkan kambing dengan cara diangon, mengangonnya di desa adalah pilihan tepat. Pakan alami berupa rerumputan masih cukup banyak terdapat di sana. Sehingga, hewan ternak bisa makan sepuasnya.
Ternak kambing secara diangon memberikan kesenangan sendiri bagi Anda. Jika tidak percaya, coba saja sesekali pergi ke desa dan menjadi peternak kambing. Memperhatikan tingkah laku kambing akan menjadi kegiatan yang berbeda. Anda akan terkesima. Melakukan hal itu bisa sebagai sarana liburan yang menyenangkan.
Berternak Model Kandang
Jika Anda perhatikan, pola berternak kambing yang diterapkan para peternak, pola tradisional ini, hasilnya tidak dapat maksimal. Kita dapat melihat kenyataan bahwa kondisi kambing-kambing tersebut pertumbuhannya tidak dapat maksimal. Mereka memang tumbuh, tetapi tidak dapat maksimal. Tubuh mereka tidak gemuk dan kesehatan mereka sama sekali tidak terkontrol.
Seharusnya, kita memang sudah mulai berpikir untuk mengubah pola berternak angon dengan pola berternak ngandang Hal ini untuk lebih mengefektifkan kegiatan berternak kambing kita. Dengan pola berternak ngandang, maka tingkat pertumbuhan ternak kambing menjadi lebih maksimal. Hal ini karena kondisi kambing lebih terpantau dan terkontrol.
Oleh karena itulah, maka sebaiknya kita mulai membiasakan, bahkan memprogramkan peternakan dengan sistem kandang ini. Ternak yang kita pelihara mendapatkan perhatian ekstra sehingga makanan, kesehatan, dan segalanya kita berikan secara maksimal. Dengan pola pemeliharaan seperti ini, maka jelas ternak kambing lebih terawat.
Seperti yang Anda tahu, segala sesuatu pasti ada baik dan buruk. Pun demikian dengan beternak secara angon. Beternak cara angon dinilai menghasilkan ternak dengan kualitas yang buruk. Padahal, jika ditekuni, para peternak tersebut juga pastinya memberikan pakan yang terbaik untuk kambing-kambingnya. Peternak akan membawa kambing-kambingnya ke tempat yang banyak ditumbuhi rumput liar.
Beternak kambing secara angon juga bisa membantu para pemilik lahan yang kebetulan tidak sempat memotong rumput-rumput yang tumbuh di tanah kosongnya. Sehingga sebenarnya, ini adalah simbiosis mutualisme antara pemilik kambing dengan pemilik lahan. Hal-hal seperti ini umumnya terjadi di pedesaan.
Berternak model angon merupakan pola berternak yang paling lama, atau pola alamiah. Hal ini karena kita menyerahkan ternak kambing kita ke alam, lingkungan yang kita anggap mampu memberikan suplai makanan.Dengan cara seperti ini, maka peternak tidak perlu bingung mencarikan makanan sebab sejak pagi kambing sudah diletakkan di tanah lapang. Alam yang akan memberikan makanan dan segala kebutuhan lainnya.
Pada model berternak ngangon ini memang mengkondisikan peternak untuk selalu berhubungan dengan alam. Setiap pagi, peternak menggiring ternak kambingnya ke tanah lapang ataupun tempat-tempat lain yang kita pandang memenuhi kebutuhan makanan dan minum kambing.
Tempat berternak kambing jenis ini memang alamiah. Peternak tidak perlu menyediakan makanan di tempat kita angon Tetapi karena keterbatasan alam, seringkali tempat kita angon kehabisan makanan, rumput dan sebagainya sehingga hal tersebut mengharuskan peternak untuk selalu menemukan tempat dengan kondisi rumput yang memadai untuk ternak kambingnya. Terlebih jika peternak tersebut hidup di kota-kota besar. Perbandingan Berternak Kambing Kandang dan Angon
Tidak masalah jika kita mencoba memprogramkan berternak kambing sebagai kegiatan efektif masyarakat. Berdasarkan pola berternak yang sudah diuraikan di atas, maka setidaknya diketahui bahwa:
Berternak model angon
Pada model berternak ini mengandalkan kemampuan alam untuk menyediakan makanan secara langsung. Dalam hal ini, peternak kambing harus mencari tanah lapang yang banyak ditumbuhi tanaman yang dapat dikonsumsi oleh kambing.
Kadang kambing dilepaskan begitu saja di tempat tersebut, tetapi yang sering, kambing diikat dengan tali panjang. Dengan tali panjang ini, maka ternak kambing dapat menjangkau rumputan yang ada di sekitar dirinya. Untuk kebutuhan air minum, peternak dapat menyediakan secara tersendiri atau menempatkan ternak di dekat sumber air atau sungai.
Berternak model kandang
Model berternak ini memosisikan peternak sebagai pennyuplai kebutuhan ternaknya. Mereka harus mencarikan makanan, baik itu rumput ataupun makanan tambahan lainnya. Dengan cara inilah, maka ternak kambing tidak perlu mencari makanan sebab semuanya disediakan.
Dalam kondisi ini, maka perawatan ternak kambing menjadi lebih terkontrol dan terawat. Akibatnya, ternak dapat tumbuh lebih baik dan kesehatannya lebih terjamin. Pertumbuhan ternak dapat maksimal sebab mereka hanya menunggu makanan diberikan kepada peternaknya. Dan,peternak juga dapat memberikan banyak makanan tambahan yang mengarah pada peningkatan kualitas pertumbuhan dan kesehatannya.
Ketika memutuskan untuk beternak dengan cara kandang, Anda harus serta-merta mencarikan makanan terbaik untuk kambing. Jika di pedesaan, para pemilik ternak rela blusukan untuk mencari rumput bagi pakan ternaknya. Jangan lupa juga untuk memberikan vitamin yang memang dibutuhkan oleh kambing Anda. Karena jika tidak, apa bedanya dengan ternak kambing cara angon?
Berdasarkan pertimbangan yang telah dilakukan, diperoleh informasi bahwa peternak secara ngandang jauh lebih efektif dan berhasil sebab ternak kambing kebutuhan hidupnya tersedia dan terjamin. Oleh karena itu lah, mulai sekarang kita alihkan pola berternak kambing kita dari angon ke pola ngandang saja.
Yang lebih penting dari itu semua adalah bagaimana menjual hasil-hasil ternak kambing yang dimiliki. Percuma jika ternak Anda berkualitas tetapi pemasarannya masih lemah. Jadi, dapat dipahami bahwa yang harus Anda ketahui dalam beternak selain memilih apakah cara kandang atau angon untuk beternak adalah bagaimana memasarkan kambing-kambing.
Pertimbangkan juga keuntungan serta kerugian yang didapat. Apakah sesuai dengan modal yang dikeluarkan. Untuk memulai bisnis ternak kambing ini, tidak ada salahnya jika Anda terlebih dahulu mencari tahu segala macam informasi. Mulai dari penyakit kambing, berat kambing ideal, harga jual kambing, dan bagaimana perawatan yang baik terhadap hewan ternak tersebut.
Informasi yang Anda dapat bisa dari mana aja, tetapi, lebih baik jika bicarakan ini dengan sesama peternak kambing. Biasanya, informasi yang diberikan akan lebih valid. Karena, para peternak itu menghadapi kambing-kambingnya secara nyata.